Setiap orang tentu pernah jatuh cinta, dan tentunya setiap cinta mempunyai kisah yg unik di baliknya. Hal tersebut juga dialami oleh Giddens Ko, seorang novelis terkenal dari Taiwan. Siapa yg sangka bahwa karirnya sebagai penulis berawal dari rasa cintanya terhadap seorang gadis di masa SMA nya. Dan setelah bertahun2 menjalani karir sukses sebagai penulis buku dan juga script film, akhirnya Giddens berkesempatan untuk mengangkat kisah cinta pribadinya di masa lampau ke layar perak. Yup, film You Are The Apple of My Eye yg sudah banyak meraih penghargaan ini adalah hasil adaptasi dari novel autobiografi karangan Giddens Ko yg berjudul "那些年我们一起追的女孩" (terjemahan : Gadis Yg Kita Taksir Bersama Di Masa-Masa Itu)
You Are The Apple of My Eye bercerita mengenai kisah cinta antara Ko Ching-teng, seorang cowo berandalan di SMA nya, dan Shen Chia-yi, seorang gadis yg adalah murid teladan di kelasnya. Tahun 1994 silam, Shen Chia-yi adalah gadis yg disukai oleh cowo2 di kelasnya, termasuk juga sahabat2 Ching-teng. Ching-teng, yg sudah sekelas dengan Chia-yi semenjak SMP, adalah satu2nya cowo yg menunjukkan rasa tidak tertarik. Hingga suatu saat, karena tertangkap berbuat ulah di kelas, Ching-teng dipindah tempat duduk ke depan Chia-yi.
Pada awalnya mereka sangat tidak akur karena Ching-teng menganggap Chia-yi adalah gadis yg sok teladan dan suka mengatur orang lain sementara Chia-yi menganggap Ching-teng adalah seorang berandalan yg tidak punya rasa tanggung jawab. Hingga suatu saat, Chia-yi lupa bawa buku Bahasa Inggris dan Ching-teng meminjamkan bukunya sehingga ia lah yg menerima hukuman berat dari guru di sekolahnya. Tersentuh oleh kebaikan Ching-teng, Chia-yi perlahan2 mulai melunak dan membantu Ching-teng untuk belajar. Di sinilah, perasaan suka itu timbul. Namun dapatkah kisah kasih di sekolah itu bertahan hingga mereka dewasa?
Secara sekilas mungkin film ini terlihat hanya sebagai sekedar film romance remaja belaka seperti ribuan film yg telah diproduksi sebelumnya. Tapi setelah gua nonton sendiri filmnya, film ini punya banyak aspek yg tidak ditemui di film2 romance pada umumnya. Pertama adalah sinematografinya yg sangat menarik. Film ini meskipun menggunakan budget yg sangat rendah, tapi dapat dengan sukses membawa penonton terhanyut di dalamnya. Ada kalanya kita dibuat tersenyum, ada kalanya kita dibuat menangis. Diiringi background music yg indah, semua perasaan muncul campur aduk di saat menonton film ini.
Kedua adalah settingnya yg klasik, seolah2 kita dibawa kembali ke tahun 1994 dan merasakan kehidupan di jaman itu. Banyak detail2 yg sangat nostalgic bagi mereka2 yg pernah tumbuh dewasa di tahun 90an. Dari film ini juga kita dapat melihat bagaimana sih kehidupan remaja di Taiwan pada tahun2 tersebut. Kenakalan remaja di masa SMA, kehidupan berasrama di universitas, dan lain sebagainya. Sebagai seseorang yg sedang menuntut ilmu di China dan merasakan semua itu, gua kagum atas betapa kuatnya peranan unsur setting di dalam penyampaian cerita di film ini.
Ketiga dan yg paling utama adalah jalan ceritanya yg sangat realistis dan gamblang, namun memberikan kesan romantis tersendiri yg membuat film ini menjadi salah satu film paling manis yg pernah gua tonton. Meskipun hanya berdurasi dua jam, tapi film ini dapat dengan sukses menampilkan betapa uniknya perpaduan cinta dan persahabatan yg menjadi tema utama film ini. Tokoh2 yg ada di dalam film ini punya karakter yg kuat dan tereksplorasi dengan utuh, dan setiap tokoh tersebut punya peranan penting yg melengkapi inti cerita utama film ini. Bukan hanya sekedar kisah cinta tokoh utamanya, melainkan relasi mereka dengan tokoh2 pendukung di dalam cerita.
Lewat film ini, kita bisa lihat betapa "unik" nya persahabatan di antara para cowo. Cowo2 dijamin ketawa, saking jujurnya film ini. Sementara cewe2..euhhh...mungkin kalian bakal merenggut dan bilang "Ihhhh..." saat lihat kenakalan para remaja cowo di film ini, tapi itulah faktanya. Kita, para cowo, sesimpel, dan sekanak-kanakan itu di masa remaja. Kita punya cara yg unik dalam bersahabat dan juga berinteraksi, dan yg kalian lihat di film ini mungkin baru sebagian kecilnya aja, hahaha.
Our friendship, as simple and as beautiful as that.
The greatest discovery true friends can make is that they can grow separately without growing apart. |
Akhir kata, dari pengalaman pribadi gua, dua hal yg paling indah di dunia ini adalah persahabatan dan juga cinta,. Dan dua hal itu ditampilkan dengan sangat manis melalui film "You Are The Apple of My Eye" ini. Filmnya bagus banget, wajib tonton, sayang kalo dilewatin. Film ini bener2 sukses bikin gua ketawa dan juga terharu, mengenang masa2 indah gua di SMA.
Subtitle:
Download (IDWS):
Click here...
Click here...
Subtitle:
mantab gan .
BalasHapusAhhh... ozan!!
HapusMamah diurus itu hahaaha...