Texturing adalah proses pemberian karakteristik permukaan pada objek. Maksud dari karakteristik adalah termasuk pewarnaan, kilauan, dan lainnya. Pada umumnya teksturing adalah pemberian warna pada permukaan objek atau pengecatan, walaupun ada proses yang mengubah geometri objek.
Teknik teksturing adalah termasuk langkah
pembuatan suatu proyek gambar 3D (tiga dimensi). Dimana selain teksturing, juga
terdapat langkah lain seperti konseptualitas, modelling, lighting, animasi dan
rendering. Proses texturing ini menentukan karakteristik sebuah objek dari segi
struktur. Untuk materi sebuah object yang akan di buat, bisa digunakan aplikasi
properti tertentu seperti reflectivity, transparency dan refraction. Texture
kemudian bisa digunakan untuk meng-create berbagai variasi warna pattern,
tingkat kehalusan.kekasaran sebuah lapisan object secara lebih detail.Dalam
membentuk sebuah objek pemodelan, texturing bisa dikerjakan secara overlap
dengan modelling, tergantung tingkat kebutuhan.
Terdapat tiga masalah utama yang
berhubungan dengan tekstur yaitu :
- Segmentasi Tekstur (Texture segmentation): merupakan masalah yang memecah suatu citra ke dalam beberapa komponen dimana tekstur dianggap konstan. Segmentasi tekstur melibatkan representasi suatu tekstur, dan penentuan dasar dimana batas segmen akan ditentukan.
- Sintesis Tekstur (Texture synthesis) berusaha untuk membangun region tekstur besar yang berasal dari contoh citra kecil yang ada. Dengan menggunakan contoh citra akan dibangun model probabilitas tekstur tersebut, dan kemudian menggambarkannya pada model probabilitas untuk menentukan tekstur citra.
- Bentuk Tekstur (Shape from Texture) melibatkan perbaikan orientasi permukaan atau bentuk permukaan dari tekstur. Di sini diasumsikan bahwa tekstur “kelihatan sama” pada titik-titik yang berbeda pada suatu permukaan, ini artinya bahwa deformasi tekstur dari titik ke titik adalah petunjuk bentuk permukaan.
Berdasarkan strukturnya, tekstur dapat
diklasifikasikan dalam 2 golongan :
- Makrostruktur, tekstur makrostruktur memiliki perulangan pola local secara periodik dalam suatu daerah citra, biasanya terdapat pada pola-pola buatan manusia dan cenderung mudah untuk direpresentasikan secara matematis.
- Mikrostruktur, pada tekstur mikrostruktur, pola-pola lokal dan perulangan tidak terjadi begitu jelas, sehinggga tidak mudah untuk memberikan definisi tekstur yang komprehensif.
Untuk contoh kasus pada tekturing ini, saya
akan mengambil sebuah contoh yaitu pengenalan texture pada image. Texture pada
citra yakni frekuensi perubahan rona pada citra yang dinyatakan dengan kasar
(coarseness), sedang (regularity), dan halusnya (smoothness) suatu permukaan
pada citra tersebut. Aspek tekstural dari sebuah citra dapat dimanfaatkan
sebagai dasar dari segmentasi, klasifikasi, maupun interpretasi citra. Tekstur
dapat didefinisikan sebagai fungsi dari variasi spasial intensitas piksel
(nilai keabuan) dalam citra. Misalnya hutan bertekstur kasar, semak belukar
bertekstur sedang, sedangkan sawah bertekstur halus.
Secara garis besar, texturing merupakan
salah satu teknik rendering (pembentukan gambar yang mengandung gambar
geometris untuk menghasilkan gambar yang lebih realistis), yang mana shading
dan lighting juga termasuk dalam proses rendering itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar